Surabaya, 17 Desember 2024 – Kepala Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) beserta seluruh pimpinan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Jakarta melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) terkait internasionalisasi perguruan tinggi di Hotel Oakwood Surabaya. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh pimpinan UPN “Veteran” Jakarta dan narasumber utama, Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, M.Si, Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, & Community Development Universitas Airlangga.
Kegiatan dimulai dengan sambutan dari Wakil Rektor Bidang Akademik UPN “Veteran” Jakarta, yang menyampaikan bahwa UPN “Veteran” Jakarta memiliki visi untuk menjadi kampus yang berorientasi internasional. Beliau berharap bahwa kegiatan ini dapat memberikan wawasan baru dan langkah-langkah konkret untuk menjadikan UPN “Veteran” Jakarta sebagai universitas yang dapat bersaing di tingkat global. Menurutnya, internasionalisasi perguruan tinggi bukan hanya tentang mengikuti tren internasional, tetapi juga tentang menyesuaikan dan mengoptimalkan potensi yang ada di dalam negeri dengan kualitas yang diakui secara internasional.
Selanjutnya, Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, M.Si, memberikan pemaparan mengenai berbagai aspek internasionalisasi perguruan tinggi yang sangat relevan dengan upaya UPN “Veteran” Jakarta dalam mencapai visi internasional. Dalam pemaparannya, beliau mengungkapkan beberapa poin penting mengenai cara-cara strategis untuk meningkatkan internasionalisasi perguruan tinggi, di antaranya 1) Internasionalisasi Perguruan Tinggi Tidak Harus Mengikuti Gaya Kampus Internasional Prof. Ni Nyoman menekankan bahwa internasionalisasi perguruan tinggi tidak berarti harus meniru gaya kampus-kampus luar negeri, melainkan harus disesuaikan dengan kekuatan dan karakteristik masing-masing universitas. 2) Menurut beliau, salah satu kunci untuk mendorong internasionalisasi perguruan tinggi terletak pada peran Dekan dan pimpinan fakultas. Dekan memiliki pengaruh besar dalam menentukan arah dan kebijakan internasionalisasi di tingkat fakultas, yang akan berdampak pada kebijakan universitas secara keseluruhan. 3)Tri Dharma Perguruan Tinggi—yang mencakup Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat—memiliki pengaruh besar dalam menciptakan lingkungan akademik yang berkelas internasional. Salah satu contoh penting dalam pendidikan adalah penerapan Outcome-Based Education (OBE) yang dapat menghasilkan lulusan yang siap bersaing di pasar global. 4) Kolaborasi dan Sitasi untuk Meningkatkan Pemeringkatan Ditekankan juga pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi untuk saling menggunakan sitasi dalam penelitian. Kolaborasi yang produktif akan berpengaruh besar pada hasil pemeringkatan Webometrics dan dapat meningkatkan visibilitas perguruan tinggi di tingkat global. 5) membangun branding internasional perguruan tinggi, salah satu langkah yang harus dilakukan adalah langsung fokus pada proyek penelitian yang memiliki dampak internasional. Penelitian yang berbasis pada isu global dapat membawa nama universitas ke kancah internasional dan meningkatkan reputasi kampus di mata dunia. 6) Meningkatkan Reputasi Internasional Melalui Karya Dosen dan Kolaborasi Global Agar perguruan tinggi memiliki reputasi internasional, salah satu faktor utama yang harus ditekankan adalah kualitas karya para dosen. 7) Selain itu, beberapa program yang dapat meningkatkan reputasi internasional antara lain: akreditasi internasional, joint class (T&L), supervisor internasional, program double degree, joint degree, combined degree, joint research, publication, joint conference, dan global outreach programs. Semua ini dapat membantu perguruan tinggi untuk menjadi lebih terintegrasi dalam jaringan pendidikan global.
Kegiatan FGD ini ditutup dengan diskusi lanjutan dan kesimpulan bahwa internasionalisasi perguruan tinggi adalah langkah strategis yang harus dijalankan dengan cermat, terukur, dan berbasis pada keunggulan yang dimiliki masing-masing universitas. Rektor UPN “Veteran” Jakarta berharap hasil dari FGD ini dapat dijadikan sebagai panduan untuk merancang strategi internasionalisasi yang lebih konkret dan terarah di masa depan