LPMPP UPNVJ

Jakarta, 07 November 2025 – Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta melalui Lembaga Pengembangan Mutu dan Penjaminan Pendidikan (LPMPP) menjadi tuan rumah pelaksanaan Lokakarya Permendiktisaintek Nomor 39 Tahun 2025 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi dan Diseminasi Praktik Baik Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Kegiatan yang berlangsung pada Jum’at, 7 November 2025 ini menghadirkan para pengelola penjaminan mutu dari Perguruan Tinggi Negeri yang tergabung dalam Forum Penjaminan Mutu (FPM) BKS PTN Wilayah Barat. Rundown Lokakarya FPM BKS PTN

Sebagai tuan rumah, LPMPP UPNVJ yang diketuai oleh Satria Yudhia Wijaya, SE., MSAk, menyiapkan rangkaian kegiatan dengan pelayanan optimal. Mulai dari penyambutan peserta, kesiapan ruang dan fasilitas, hingga pendampingan teknis selama kegiatan berlangsung, seluruh rangkaian berjalan tertib dan kondusif berkat koordinasi panitia LPMPP yang profesional dan responsif.

Acara dimulai dengan registrasi peserta, dilanjutkan dengan Safety Induction sebagai bentuk kepatuhan terhadap standar kenyamanan dan keselamatan kegiatan akademik. Peserta kemudian menyaksikan penayangan video profil UPNVJ, yang memberikan gambaran mengenai identitas kampus sebagai Pelopor Bela Negara dan perjalanan pengembangan mutu pendidikan. Rundown Lokakarya FPM BKS PTN

Suasana formal dan khidmat terasa ketika seluruh peserta menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Mars Bela Negara sebagai refleksi komitmen institusi dalam menjaga nilai kebangsaan dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi. Acara kemudian memasuki sesi sambutan. Rektor UPNVJ, Prof. Dr. Anter Venus, MA, Comm., membuka kegiatan dengan penekanan pada pentingnya adaptasi perguruan tinggi terhadap kebijakan penjaminan mutu terbaru agar kualitas akademik dapat berdaya saing dan terukur. Sambutan berikutnya disampaikan oleh Ketua FPM BKS PTN Barat, yang menegaskan peran forum sebagai ruang berbagi praktik baik antar perguruan tinggi. Acara kemudian dibuka secara resmi oleh Ketua BKS PTN Wilayah Barat, disusul dengan sesi foto bersama. Rundown Lokakarya FPM BKS PTN

Memasuki inti kegiatan, sesi pertama menghadirkan pemaparan mendalam mengenai perubahan regulasi dari Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 menjadi Permendiktisaintek Nomor 39 Tahun 2025, sebuah regulasi yang saat ini menjadi landasan utama dalam penguatan dan pengelolaan penjaminan mutu pendidikan tinggi di Indonesia. Perubahan regulasi tersebut tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga bersifat paradigmatik, karena mengatur ulang hubungan antara standar nasional pendidikan tinggi, proses evaluasi mutu, serta mekanisme akreditasi yang harus dijalankan oleh setiap perguruan tinggi. Dalam penjelasannya, narasumber dari Majelis Akreditasi BAN-PT menekankan bahwa dinamika global, perkembangan teknologi, serta tuntutan relevansi kompetensi lulusan di dunia kerja menjadi faktor kunci lahirnya penyempurnaan regulasi ini. Di sisi lain, perguruan tinggi dituntut untuk lebih adaptif, responsif, dan berorientasi pada peningkatan kualitas secara berkelanjutan, bukan sekadar memenuhi persyaratan akreditasi semata.

Moderator dari UPNVJ memfasilitasi jalannya sesi dengan pendekatan yang mendorong terjadinya dialog konstruktif. Diskusi berlangsung aktif, di mana peserta mengajukan pertanyaan terkait kesiapan institusi, penyesuaian dokumen mutu, serta strategi penguatan siklus PPEPP (Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan Mutu). Suasana forum menjadi semakin kaya karena setiap masukan tidak berhenti pada tataran konseptual, melainkan langsung berkaitan dengan kebutuhan implementatif di tingkat program studi dan unit pengelola program akademik.

Setelah sesi istirahat, kegiatan berlanjut dengan pembahasan perubahan instrumen akreditasi LAMEMBA yang memiliki relevansi langsung terhadap perguruan tinggi dengan program studi di bidang ekonomi, manajemen, dan bisnis. Narasumber menjelaskan bahwa perubahan instrumen kali ini diarahkan untuk memberikan pengukuran mutu yang lebih komprehensif, transparan, dan berorientasi pada dampak. Tidak hanya aspek pencapaian akademik yang dinilai, tetapi juga kepemimpinan perguruan tinggi dalam mengembangkan ekosistem pembelajaran, hubungan dengan dunia usaha dan industri, serta kontribusi program studi terhadap pembangunan sosial ekonomi masyarakat.

Penekanan penting juga diberikan pada penyelarasan antara dokumen mutu internal perguruan tinggi dengan kebutuhan akreditasi eksternal, agar proses akreditasi tidak menjadi rutinitas administratif yang terpisah dari siklus manajemen mutu internal. Dengan demikian, setiap perubahan instrumen diharapkan dapat mendorangkan perguruan tinggi untuk memperkuat budaya mutu, bukan sekadar menyesuaikan format laporan.

Sesi terakhir diisi dengan Diseminasi Praktik Baik Pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Pada sesi ini, peserta saling bertukar pengalaman implementasi mutu, strategi perbaikan berkelanjutan, serta penguatan budaya mutu yang tidak hanya bersifat dokumentatif, tetapi terinternalisasi dalam tata kelola institusi. Diskusi berlangsung dinamis dan produktif, menunjukkan semangat bersama dalam membangun kualitas pendidikan yang unggul. Rundown Lokakarya FPM BKS PTN

Melalui penyelenggaraan lokakarya ini, UPNVJ menegaskan perannya sebagai kampus yang aktif dalam mendorong sinergi dan kolaborasi antar perguruan tinggi. Selain menjadi fasilitator kegiatan, UPNVJ juga menunjukkan komitmen nyata dalam memperkuat implementasi sistem penjaminan mutu internal yang berkelanjutan, selaras dengan regulasi nasional dan kebutuhan global.

Share :