LPMPP UPNVJ

Senin, 01 Desember 2025 — Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ) melalui Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) kembali menegaskan komitmennya terhadap penyelenggaraan pendidikan tinggi yang inklusif dengan meresmikan Unit Layanan Disabilitas (ULD). Pembentukan unit ini menjadi langkah strategis yang dirancang untuk memastikan setiap mahasiswa, tanpa terkecuali, memiliki akses yang setara terhadap layanan akademik maupun nonakademik sesuai kebutuhan khusus masing-masing. Kehadiran ULD juga menjadi jawaban atas tuntutan lingkungan kampus yang semakin beragam dan menuntut penyediaan fasilitas yang ramah bagi seluruh sivitas akademika, termasuk mahasiswa penyandang disabilitas.

Peresmian ULD UPNVJ dilaksanakan pada Senin, 1 Desember 2025, di Auditorium Lantai 8 Gedung MERCe Limo, mulai pukul 08.00 WIB. Acara diawali dengan sambutan dan peresmian oleh Rektor UPNVJ Prof. Dr. Anter Venus, MA, Comm, yang menandai momen penting ini melalui prosesi simbolis pemotongan tumpeng. Dalam sambutannya, Rektor menekankan bahwa pembentukan ULD bukan sekadar pemenuhan regulasi, tetapi merupakan wujud nyata visi UPNVJ untuk menghadirkan ruang belajar yang inklusif, humanis, dan berkeadilan bagi semua mahasiswa. Ia menegaskan bahwa inklusi adalah nilai fundamental yang harus diterapkan di seluruh lini kampus, sehingga setiap mahasiswa dapat berkembang tanpa hambatan.

Usai peresmian, rangkaian acara dilanjutkan dengan penyelenggaraan Talkshow bertema “Mewujudkan Kampus Inklusif: Bersama Membangun Akses dan Kesetaraan bagi Semua.” Talkshow ini menghadirkan tiga narasumber dari berbagai latar belakang yang memiliki kepakaran dalam isu inklusi dan layanan disabilitas. Kehadiran mereka memberikan wawasan mendalam mengenai pentingnya perspektif inklusi di dunia pendidikan tinggi.

Dr. Joko Yuwono, M.Pd., Kepala Divisi Pelayanan Disabilitas Pusat Studi Difabilitas Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang memberikan penjelasan mengenai praktik baik dalam pengelolaan Unit Layanan Disabilitas. Ia juga membahas persiapan perguruan tinggi dalam menyambut penerimaan mahasiswa baru melalui jalur khusus disabilitas. Paparan tersebut memberikan gambaran konkret mengenai bagaimana sebuah ULD idealnya dikelola untuk memberikan pendampingan berkelanjutan bagi mahasiswa difabel, mulai dari administrasi hingga kebutuhan akademik.

Materi kemudian dilanjutkan oleh Dr. Muhammad Fauzi, S.Des., M.Des., Dosen Disabilitas Universitas Esa Unggul, yang membahas pendekatan akademik dalam layanan disabilitas. Ia mengulas proses adaptasi pembelajaran, desain kurikulum yang inklusif, serta strategi pengajaran yang dapat membantu mahasiswa penyandang disabilitas mencapai potensi terbaik mereka. Penekanannya pada pentingnya kolaborasi antara dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa menjadi poin penting dalam menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan ramah bagi semua.

Sesi talkshow ditutup dengan pemaparan dari Angkie Yudistia, CEO dan Founder Inclusive IDN, membuka sesi dengan mengangkat gagasan mengenai inklusi disabilitas sebagai gerakan nasional yang membutuhkan keterlibatan aktif generasi muda. Ia menyoroti dinamika tantangan yang masih dihadapi penyandang disabilitas di berbagai sektor, serta pentingnya peran perguruan tinggi dalam menumbuhkan budaya keseimbangan dan empati. Menurutnya, kampus yang inklusif bukan hanya menyediakan fasilitas fisik, tetapi juga membangun lingkungan sosial yang menerima keberagaman sebagai sebuah kekuatan.

Peresmian ULD ini menjadi babak baru bagi UPNVJ dalam mewujudkan kampus yang lebih inklusif dan berkeadilan. Dengan terbentuknya unit ini, UPNVJ berharap dapat memberikan dukungan sistematis kepada mahasiswa penyandang disabilitas, sekaligus mendorong kesadaran sivitas akademika untuk bersama-sama membangun lingkungan kampus yang menerima, menghargai, dan memfasilitasi keragaman. Langkah ini menegaskan komitmen UPNVJ dalam menciptakan pendidikan tinggi yang tidak hanya aksesibel secara fisik, tetapi juga adil secara sosial bagi seluruh mahasiswa.

Share :